√ Majelis Tarjih PCM Weru Gelar Madrasah Fikih Ramadan, Hadirkan Narasumber MTT dari PP, PWM Jateng, dan PDM Sukoharjo - Muhammadiyah Weru

Majelis Tarjih PCM Weru Gelar Madrasah Fikih Ramadan, Hadirkan Narasumber MTT dari PP, PWM Jateng, dan PDM Sukoharjo

Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Weru menggelar kegiatan Madrasah Fikih Ramadan pada hari Sabtu, 2 Maret 2024 di Aula Gedung COE SMK Muhammadiyah Watukelir.

Narasumber yang dihadirkan adalah Wakil Ketua MTT PWM Jawa Tengah Ustaz Ruswa Darsono, S.T, Anggota MTT PP Muhammadiyah Ustaz Ghoffar Ismail, M.A, dan Ketua MTT PDM Sukoharjo Ustaz Imam Waladi, M.Ag.

Madrasah Fikih Ramadan
Madrasah Fikih Ramadan

Ustaz Ruswa Darsono, S.T sebagai pemateri pertama, menyampaikan materi tentang Hisab Awal Bulan Kamariah dan Kriteria Waktu Subuh. Beliau membahas alasan mengapa Muhammadiyah memilih hisab dalam menentukan awal Ramadan.

Pertanyaan yang sering dilontarkan setiap kali Muhammadiyah jauh hari sudah mengeluarkan maklumat awal Ramadan, bahkan Idulfitri dan Iduladha. Jawaban pertanyaan tersebut, diulas lengkap oleh Ustaz Ruswa Darsono, S.T, meski waktu yang ada terasa kurang.

Ruswa Darsono
Ustaz Ruswa Darsono, S.T

Menurut Muhammadiyah, semangat Qur’an sebenarnya adalah hisab, sebagaimana disebutkan dalam QS Al Ashr (103) ayat 1-3, yang merupakan perintah pengorganisasian waktu secara cermat kalau tidak mau menimbulkan kerugian.

Isyarat yang jelas kepada hisab juga tercantum pada QS. Ar-Rahman (55) ayat 5. Ayat ini tidak sekadar memberi informasi, tetapi juga mendorong untuk melakukan perhitungan terhadap gerak matahari dan bulan.

Kemudian dalam QS. Yunus (10) ayat 5 menyebutkan bahwa menghitung gerak matahari dan bulan sangat berguna untuk mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Berdasar itulah, maka Muhammadiyah cenderung memilih hisab dalam menentukan awal bulan kamariah.

Ustaz Ruswa Darsono yang juga merupakan seorang ahli ilmu falaq, menjelaskan detail tentang dasar penentuan awal Ramadan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan keilmuan yang beliau miliki.

Narasumber kedua adalah Ustaz Ghoffar Ismail, M.A, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dosen PAI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini  menyampaikan tentang Fikih Ramadan: Hukum Puasa, Pembatal, Amalan, dan Salat Tarawih.

Ustaz Ghoffar Ismail, M.A
Ustaz Ghoffar Ismail, M.A

Ustaz Ghoffar mengawali dengan menyampaikan tentang pokok-pokok manhaj tarjih Muhammadiyah yang menggunakan pendekatan bayani (wahyu/teks), burhani (akal)ilmu), dan irfani (hati/rasa, intuisi).

Beliau lantas memaparkan hukum dan cara puasa, pembatal dan amalan puasa, dan Salat Tarawih. Tentang Salat Tarawih di masa Nabi Muhammad ﷺ, cara melaksanakan dan jumlah rakaat Tarawih di masa Nabi dan di masa Umar bin Khattab.

Narasumber terakhir adalah Ketua MTT PDM Sukoharjo Ustaz Imam Waladi, M.Ag. Beliau menyampaikan materi tentang Kitab Shiyam dan Zakat Fithri Menurut Putusan Muhammadiyah.

Kitab Shiyam merupakan keputusan Muktamar Tarjih ke-11 dalam Muktamar Muhammadiyah ke-28 di Medan, pada tanggal 19-25 Juli 1939. Terbit juga pada buku HPT halaman 170-174, 175-186).

Ustaz Imam Waladi, M.Ag
Ustaz Imam Waladi, M.Ag

Puasa adalah perintah Allah kepada orang mukmin. Selama bulan Ramadan itu kita beribadah selain puasa juga salat, baca Qur’an, sedekah, dan iktikaf, untuk menuju gelar muttaqin (orang yang bertakwa).

Kemudian zakat fithri tentang pengertiannya, dalil-dalil yang mewajibkannya, tentang harta yang dibayarkan untuk zakat dan kadarnya, yang wajib zakat dan yang berhak menerimanya, waktu pembayaran zakat dan pendistribusiannya.

Demikian pelaksanaan kegiatan Madrasah Fikih Ramadan yang digelar MTT PCM Weru dengan 3 sesi materi, dari pagi sampai siang hari. Semoga menambah wawasan ilmu untuk para peserta sebagai bekal dalam beribadah Ramadan.

Get notifications from this blog

Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.