Muhammadiyah Weru
Reyhan Aucto Fajri, Santri Pondok Sangen Raih Juara 3 di Turnamen Nasional I Tapak Suci 2025

Reyhan Aucto Fajri, Santri Pondok Sangen Raih Juara 3 di Turnamen Nasional I Tapak Suci 2025

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Turnamen Nasional I Tapak Suci, yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 30 Januari 2025 dengan menghadirkan peserta dari berbagai daerah.

Lebih dari 1.000 peserta dari 11 provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, DIY, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengirimkan kontingennya untuk bertanding.

Kabar membanggakan datang dari Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen. Salah satu santrinya, Reyhan Aucto Fajri, berhasil meraih Juara 3 dalam ajang turnamen tersebut, pada kategori Kelas G Pra Remaja. Reyhan adalah putra dari Bapak Suyadi dan Ibu Ekowati, asal Krajan, Weru, Sukoharjo.

Reyhan Aucto Fajri
Reyhan Aucto Fajri juara 3 Turnamen Nasional I Tapak Suci

Reyhan saat ini duduk di kelas XA jenjang MA dan menunjukkan semangat juang yang tinggi dalam pertandingan tersebut. Prestasinya ini menjadi bukti bahwa santri Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam olahraga bela diri seperti Tapak Suci.

Selain Reyhan, beberapa santri lainnya juga ikut serta dalam turnamen ini, menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa, meski belum berhasil meraih juara. Mereka adalah: Jihad Imam Fadly (Kelas E Remaja), Rafi Syarifuddin Ali (Kelas Bebas Beregu Remaja), Rendy Myge Pamungkas (Kelas E Pra Remaja), dan Fadil Irsyad Ramadhan (Kelas D Putra).

TSPM Sangen
Kontingen Tapak Suci dari Pondok Sangen

Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh santri untuk terus berlatih dan mengembangkan potensi di berbagai bidang. Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang berakhlak mulia, berprestasi, dan siap berkontribusi bagi bangsa.

Ingin menjadi bagian dari santri berprestasi di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen? Segera daftarkan putra-putri Anda dan raih kesempatan untuk belajar, berkembang, serta meraih prestasi gemilang, bersama pondok pesantren kebanggaan PCM Weru ini!
Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen Raih Juara Nasional di Ajang OMBN 2025

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen Raih Juara Nasional di Ajang OMBN 2025

Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Jawa Tengah, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) 2025. Ajang bergengsi ini digelar selama dua hari, pada Jumat hingga Sabtu, 24-25 Januari 2025, dengan melibatkan ribuan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Lomba Fahmil Qur'an
Ponpes Sangen juara 1 lomba Fahmil Qur'an

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Dalam ajang OMBN 2025 ini, lima santrinya berhasil meraih juara di beberapa cabang kompetisi. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama pesantren, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi kontingen Jawa Tengah yang dinobatkan sebagai juara umum.

Keberhasilan santri Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen mencakup beberapa bidang: Juara 1 Fahmil Qur’an: Daffa Azka Muhammad, Arkananta Khusnula, dan Muhammad Hanif Al Bhukori. Kemudian Juara 2 Mapel Fisika: Agung Abdul Aziz. Juara 3 Hifzil Qur’an: Dhafin Asfa Muhammad.

Santri Sangen Berprestasi
Santri Sangen tunjukkan prestasi tingkat nasional

Keberhasilan ini diraih setelah mereka melalui tahapan seleksi yang ketat, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Bimbingan yang intensif dari para asatiz dan semangat tinggi para santri tentu saja menjadi kunci keberhasilan mereka di kompetisi bergengsi ini.

Ajang OMBN 2025 sendiri diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia, dengan berbagai cabang perlombaan meliputi akademik, seni, olahraga, dan hafalan Al-Qur'an. Delegasi Jawa Tengah, termasuk Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen, tampil luar biasa dengan membawa pulang total 108 medali emas, 145 perak, dan 49 perunggu, yang memastikan posisi mereka sebagai juara umum.

Ponpes Sangen
Raihan Ponpes Sangen pada OMBN 2025

Keberhasilan ini membuktikan bahwa santri Muhammadiyah memiliki kemampuan bersaing di tingkat nasional. Penyelenggara berharap ajang ini terus menjadi wadah untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi santri lain untuk terus berjuang dan meraih pencapaian terbaik di masa depan. Sangen membuktikan, para santrinya yang dididik di pelosok desa, bisa berkiprah menjadi juara! Sukses selalu untuk Pondok Sangen!
Rapat Kerja KL LazisMu Ranting Karangwuni Tahun 2025 Fokus pada Kepedulian Sosial

Rapat Kerja KL LazisMu Ranting Karangwuni Tahun 2025 Fokus pada Kepedulian Sosial

Rapat kerja Kantor Layanan (KL) LazisMu Ranting Karangwuni tahun 2025 dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Januari 2025, pukul 13.00 WIB di Warung Soto Mas Al, Jalan Watukelir-Cawas, tepat di depan SMP Negeri 2 Weru.

Acara ini dihadiri oleh 30 anggota pengurus KL LazisMu, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Karangwuni Bapak Widodo, S.H., dan Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Karangwuni Ibu Susilowati, yang sekaligus menjadi pembina KL LazisMu. Jalannya pertemuan dipandu oleh Bapak Indra Prasetya.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua KL LazisMu Karangwuni, Bapak Makmuri, S.Ag., yang memaparkan program kerja tahun 2025. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya meningkatkan berbagai program kepedulian sosial yang telah menjadi komitmen KL LazisMu.

Raker LazisMu
Rapat kerja KL LazisMu Karangwuni

Selanjutnya, Ketua PRM Karangwuni, Bapak Widodo, S.H., memberikan sambutan sekaligus membuka rapat kerja. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi atas berjalannya KL LazisMu dengan baik. Juga mengungkapkan bahwa berbagai program yang telah ditasyarufkan oleh KL LazisMu memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Karangwuni.

Rapat kerja yang dipimpin langsung oleh Ketua KL LazisMu, Bapak Makmuri, menghasilkan beberapa target utama untuk tahun 2025. Fokus kepedulian yang akan dijalankan meliputi kepedulian kepada dhuafa di bulan Ramadan, kepedulian kepada anak yatim, dukungan kepada pelaku UMKM, bantuan untuk korban bencana, dan kepedulian terhadap guru honorer di yayasan.

Dengan sinergi yang kuat antara pengurus dan pembina, KL LazisMu optimis dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan. Rapat kerja ini menjadi momentum penting bagi KL LazisMu Karangwuni untuk terus meningkatkan peran sosialnya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Kontributor: Bapak Widodo, S.H.
Kajian Rutin Muhammadiyah Ranting Jatingarang: Menguatkan Iman Menyongsong Bulan Rajab

Kajian Rutin Muhammadiyah Ranting Jatingarang: Menguatkan Iman Menyongsong Bulan Rajab

Kajian rutin bulanan Muhammadiyah Ranting Jatingarang edisi Januari 2025, diselenggarakan di Masjid Nur Hidayah, Kuntulan, pada hari Selasa, 7 Januari 2025. Acara ini dimulai pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh jemaah serta pengurus Muhammadiyah Ranting Jatingarang, dengan pemateri utama Ustaz Khoirul Umam, pengasuh Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tawangsari. 

Kegiatan diawali pembukaan dengan melafalkan bacaan basmallah bersama. Selanjutnya, Saudara Audrix membacakan ayat suci Al-Qur’an dari Surah Al-Baqarah ayat 284-285. Dengan lantunan ayat suci diharapkan mendatangkan keberkahan dalam kegiatan kajian pada malam hari ini.

Bapak Sumarno, selaku takmir Masjid Nur Hidayah, menyampaikan sambutan dengan ucapan terima kasih kepada Ustaz Khoirul Umam yang berkenan menjadi pemateri kajian, PRM Jatingarang selaku panitia kegiatan, dan seluruh jemaah yang hadir. Beliau menekankan pentingnya kegiatan pengajian dalam mempertebal iman dan meningkatkan pemahaman tentang agama Islam.

Takmir masjid
Sambutan Takmir Masjid Nur Hidayah

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua PRM Jatingarang, Bapak Wiyanto. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi takmir dan jemaah Masjid Nur Hidayah atas penyediaan tempat dan fasilitas pendukung untuk kelancaran kegiatan ini. Selain itu, beliau juga memaparkan beberapa program PRM Jatingarang, seperti proses pembangunan Masjid MIM Watukelir, program sedekah rosok, serta persiapan menyambut bulan Ramadan yang akan datang.

Sambutan PRM
Sambutan PRM Jatingarang

Kajian inti disampaikan oleh Ustaz Khoirul Umam. Beliau menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan dan pedoman hidup bagi manusia. Sebagai warga Muhammadiyah, penting untuk meneladani perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam mengedepankan pendidikan sejak awal berdirinya Muhammadiyah.

Salah satu contoh ilmu dalam Al-Qur’an yang relevan adalah tentang perhitungan bulan dan waktu. Dalam QS Yunus ayat 5, Allah menjelaskan bahwa matahari dan bulan diciptakan untuk membantu manusia dalam mengetahui perhitungan waktu. Sementara dalam QS At-Taubah ayat 36 disebutkan bahwa jumlah bulan dalam setahun ada 12, dengan empat bulan haram: Zulqodah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.

Khoirul Umam
Kajian disampaikan oleh Ustaz Khoirul Umam

Memasuki bulan Rajab yang merupakan bulan haram, Ustaz Khoirul Umam mengingatkan jamaah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Beliau menganalogikan bulan Rajab sebagai waktu untuk menanam, bulan Syakban untuk merawat, dan bulan Ramadan untuk memanen pahala.

Kajian terlaksana dengan lancar. Semoga wawasan ilmu yang disampaikan Ustaz Khoirul Umam bisa diamalkan para hadirin dalam menyambut bulan Rajab. Adanya kajian rutin seperti ini diharapkan mampu menguatkan iman dan membangun masyarakat yang lebih berilmu sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an.

Kontributor: Kusnia Arianto
Kajian Ahad Pahing Aisyiyah Desa Tawang: Menguatkan Akidah di Pergantian Tahun

Kajian Ahad Pahing Aisyiyah Desa Tawang: Menguatkan Akidah di Pergantian Tahun

Masyarakat Desa Tawang, khususnya jemaah ibu-ibu, menunjukkan antusias dalam memperdalam ilmu agama melalui kegiatan Kajian Ahad Pahing yang kali ini digelar pada Ahad, 5 Januari 2025 bertempat di Masjid Al Faruq, Babalan.

Dengan tema “Menyikapi Pergantian Tahun dengan Meningkatkan Akidah, Singkirkan Kesyirikan”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ilmu agama, khususnya dalam membangun akidah yang kokoh.

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan zikir pagi bersama. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang dengan ini diharapkan menjadikan berkah acara pagi jelang siang ini.

Ustazah Mujiyati
Ustazah Mujiyati menyampaikan tentang inti akidah Islam

Pada kesempatan ini, pengajian inti disampaikan oleh Ustazah Mujiyati, S.S., S.Sos., M.Sos. Beliau menyampaikan materi yang yang mengupas inti-inti akidah serta ancaman bagi orang yang melakukan tindakan kesyirikan.

Ustazah Mujiyati menjelaskan tiga jenis tauhid, yaitu Tauhid Rububiyah (keesaan Allah dalam penciptaan), Tauhid Uluhiyah (keesaan Allah dalam kepemilikan ibadah), dan Tauhid Asma’ wa Sifat (keesaan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya).

PRA Tawang
Antusiasme ibu-ibu Aisyiyah Desa Tawang

Beliau juga memaparkan rukun iman yang terdiri dari iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, nabi dan rasul, hari akhir, serta takdir baik dan buruk. Selain itu, peserta kajian diajak mengenali bentuk-bentuk syirik besar dan kecil agar dapat menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari.

Syirik besar yang disoroti meliputi mengakui adanya tuhan selain Allah, menyembah berhala, menggunakan sihir, dan mempercayai kekuatan gaib selain Allah. Sementara itu, syirik kecil seperti riya’ (berbuat baik untuk dipuji), sum’ah (mengharapkan pujian), dan penggunaan azimat juga dibahas secara detail untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada jemaah.

Acara yang dihadiri oleh pengurus PRA Desa Tawang dan jemaah masjid se-Desa Tawang ini berlangsung dengan khidmat. Peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai.

Sebagai penutup, 30 doorprize menarik dibagikan kepada peserta yang beruntung, menambah kebahagiaan dalam suasana penuh ilmu tersebut. Menambah meriah suasana kajian rutin kali ini.

Foto bersama
PRA Tawang berfoto bersama

Kajian terlaksana dengan baik, menjadi momentum berharga bagi masyarakat Desa Tawang untuk memperkuat akidah dan menjauhi segala bentuk kesyirikan. Dengan demikian, diharapkan nilai-nilai keislaman dapat semakin mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kontributor: Ibu Sri Darsini, S.Pd.
Tahun Baru, Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita?

Tahun Baru, Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita?

Oleh: Ustaz H. Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag
Mudir Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen

Terkadang kita bingung, harus bagaimana menyikapi datangnya tahun baru. Sementara banyak orang yang merayakan kedatangan tahun baru dengan berbagai kegiatan. Bahkan, ada yang berfoya-foya hingga semalam suntuk dan sangat berlebihan. Lalu bagaimana sikap yang sejalan dengan syariat Islam? Dan bagaimana sikap para tokoh persyarikatan Muhammadiyah?

Tahun baru adalah momen pergantian dari tahun lalu ke tahun yang baru. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat, khususnya kaum muda, setiap pergantian tahun selalu ramai dengan kegiatan gembira. Bergembira dengan datangnya tahun baru adalah hal yang lumrah.

Fitrah manusia akan selalu berbahagia ketika mendapat anugerah, dan tahun baru adalah bagian dari waktu yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada kita, sehingga sepatutnya kita mensyukurinya dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, merayakannya dengan berlebihan dan melampaui batas, hanya akan mengundang datangnya keburukan-keburukan.

Tahun Baru 2025
Tahun Baru, Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita?

Lalu bagaimana sikap yang sejalan dengan prinsip Islam dan nilai-nilainya? Berikut rangkuman penulis dari beberapa sumber, dalam menghadapi datangnya tahun baru:

Pertama, tidak meyakini tahun baru sebagai hari raya dan tidak diisi dengan ritual-ritual khusus. Sebab, mengisi tahun baru dengan ritual-ritual khusus seperti membuat sesajen, melakukan semadi dan lain sebagainya, adalah perbuatan yang merusak akidah dan mengundang murka Allah.

Dalam Islam, hari raya yang dianjurkan untuk bergembira dan diperintahkan melakukan ibadah khusus hanya ada dua: Iduladha dengan salat sunah, kalimat tayibah dan berkurban, serta Idulfitri dengan salat sunah, kalimat tayibah dan saling bersilaturahmi.

Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu :

يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَإِنَّ عِيدَنَا هَذَا الْيَوْمَ

Wahai Abu Bakar sesungguhnya bagi setiap kaum ada hari rayanya dan ini adalah hari raya kita.

Kedua, tidak ada larangan mengisi dengan kegiatan yang menggembirakan, selagi tidak berlebihan dan tidak melanggar batas dan prinsip dalam Islam. Di antaranya, tidak melalaikan salat, tidak melakukan hal-hal dosa, menghindari makanan yang haram, minuman yang haram, muamalah yang haram dan pergaulan yang haram.

Dalam kaidah fikih, hukum asal urusan duniawi selain urusan agama adalah mubah (boleh), selagi tidak ada dalil yang melarang.

كُلُّ شَيْءٍ حَلَالٌ حَتَّى يُؤْمَرَ بِتَحْرِيمِهِ

Segala sesuatu adalah boleh, hingga ada larangannya.” (HR. Ibn Majah, Kitab al-Muqaddimah, No. 14)

Ketiga, tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang menyerupai kaum yang melampaui batas. Misalnya, berfoya-foya, berdua-duaan dengan lawan jenis, mengumbar aurat dan nafsu, pergaulan bebas, minum-minuman keras, mengganggu ketenteraman masyarakat, membuat onar, dan kegiatan maksiat lainnya.  

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Keempat, Introspeksi diri dan bertobat atas kesalahan dan kekurangan yang lalu. Tahun baru sebagai momen penting untuk melakukan evaluasi diri, seberapa kualitas diri dan ibadah kita. Dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, sehingga kita mendapat kesuksesan.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ۝ يُّصْلِحْ لَـكُمْ اَعْمَا لَـكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَا زَ فَوْزًا عَظِيْمًا ۝

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70-71)

Kelima, membuat perencanaan yang baik secara sederhana. Membuat rencana-rencana sederhana, seperti misalnya membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari walau hanya beberapa ayat, berusaha memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, berusaha sekuat tenaga istikamah melangkahkan kaki menuju masjid untuk melaksanakan salat berjemaah, melaksanakan  puasa sunah, menyisihkan sebagian harta untuk bersedekah di jalan Allah dan membantu orang lain.

Berusaha menjaga lisan dan postingan-postingan dari hal-hal yang tidak bermanfaat, memanfaatkan waktu untuk kebaikan, tidak lagi bermalas-malasan, tidak terlena dengan perkembangan gadget, dan lain sebagainya.  Sebagaimana hadis Nabi ﷺ:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ 

Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang; meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2317)

Keenam, meningkatkan keimanan, ketakwaan dan keilmuan. Sehingga dalam menjalani dinamika hidup ke depannya lebih terbimbing dan sukses. Sebagaimana sebuah perkataan hikmah:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (Sunan Al-Hakim)

Ketujuh, bertekad kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadi lebih baik daripada tahun-tahun yang berlalu, sehingga dalam menjalani dinamika kehidupan mendapat anugerah jalan yang cerah. 

Dalam perkataan mahfuzhat dikatakan,

إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ

Jika benar-benar bertekad kuat, niscaya akan terang jalannya.

Kemudian bagaimana sikap para tokoh persyarikatan Muhammadiyah dengan datangnya tahun baru? Berikut ini penulis himpun dari beberapa sumber media masa daring.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menyatakan bahwa merayakan tahun baru dengan kegembiraan diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan dan tetap dalam koridor syiar Islam. Beliau menekankan pentingnya memaknai pergantian tahun dengan introspeksi diri dan tidak terjebak dalam perayaan yang hanya bersifat lahiriah atau mubazir. (muhammadiyah.or.id)

Almarhum Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., yang pernah menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah, mengingatkan umat Islam untuk menghindari pesta dan hura-hura dalam menyambut tahun baru. Beliau menekankan bahwa berpesta secara berlebihan tidak mendorong introspeksi diri dan cenderung mengarah pada kemaksiatan. (republika.co.id)

Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat, menyarankan agar umat Islam menyikapi pergantian tahun dengan cara yang sesuai dengan kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ. Beliau menekankan pentingnya menjadikan momen pergantian tahun sebagai media dakwah dan introspeksi diri, daripada sekadar perayaan yang tidak memiliki makna spiritual. (tvonenews.com)

Pada kesimpulannya, Islam adalah agama yang luwes dan luas, selagi tidak keluar dari batas prinsip yang disyariatkan Allah Ta’ala dan diteladankan Rasulullah ﷺ, maka menyambut tahun baru boleh-boleh saja, apalagi ketika dijadikan momen untuk muhasabah.

Dan Muhammadiyah, adalah persyarikatan yang bergerak dalam dakwah amar makruf nahi munkar yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunah, demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Muhammadiyah tidak melarang umat Islam untuk merayakan tahun baru, karena ini adalah urusan duniawi, selama perayaan tersebut dilakukan dengan bijaksana, tidak berlebihan, dan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan syariat dan nilai-nilai Islam.

Persyarikatan Muhammadiyah mendorong umat untuk memanfaatkan momen pergantian tahun sebagai sarana introspeksi, peningkatan kualitas diri, mempererat persaudaraan, meningkatkan ibadah dan dakwah. Dan mengajak umat Islam untuk memaknai momen tahun baru sebagai  momentum untuk refleksi dan perbaikan diri, bukan sekadar perayaan tanpa makna. 

Semoga Allah Ta’ala menuntun kita, sehingga kita mampu menghadapi tahun-tahun baru, bulan baru dan hari baru dengan semangat meningkatkan kualitas diri, keimanan yang meningkat, keilmuan yang bertambah dan kecakapan dalam menjalani dinamika kehidupan, sehingga Allah Ta’ala limpahkan kita keberkahan rezeki dan keberkahan usia.

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan aman dan iman, dengan sejahtera dan Islam, dan dihindarkan dari dari gangguan setan, serta mendapat rida Allah Yang Maha Penuh Rahman.

Wallahu a’lamu bish-shawab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.
Isa ‘Alaihissalam, Antara Fakta dalam Islam dan Kepercayaan dalam Bibel

Isa ‘Alaihissalam, Antara Fakta dalam Islam dan Kepercayaan dalam Bibel

Oleh: Ustaz H. Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag
Mudir Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen

Islam menaruh perhatian secara khusus pada Nabi Isa alaihissalam dan ibunya Sayidah Maryam alaihassalam serta menempatkan keduanya pada kedudukan yang amat tinggi. Sehingga, penyebutan keduanya dalam Al-Qur’an melebihi porsi penyebutan dalam teks injil secara keseluruhan.

Nabi Isa dalam Islam
Kaligrafi Nabi Isa

Bahkan, salah satu surat dalam Al-Qur'an dinamai dengan Surat Maryam, dan menjadi satu-satunya wanita yang namanya disebutkan dalam Al-Qur'an secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa Sayidah Maryam adalah wanita yang memiliki kedudukan sangat mulia lagi suci, paling mulia di atas seluruh wanita di dunia.

وَاِ ذْ قَا لَتِ الْمَلٰٓئِكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰٮكِ وَطَهَّرَكِ وَا صْطَفٰٮكِ عَلٰى نِسَآءِ الْعٰلَمِيْنَ

Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu).” (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 42)

Demikian halnya dengan Nabi Isa ’alaihissalam, Al-Qur’an menyebutkan bermacam-macam mukjizat yang dianugerahkan kepadanya, berupa menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita penyakit kusta, menghidupkan orang mati, memberitakan hal-hal gaib, berbicara saat masih bayi, serta membuat membentuk burung dari tanah liat dan menghidupkannya dengan tiupan (Ali Imran: 49).

Kedudukan Isa dalam Islam


Kedudukan dan kemuliaan Nabi Isa ’alaihissalam dan ibunya, Maryam ’alaihassalam, menjadi titik temu antara Islam dan Kristen. Namun demikian, perbedaan antara Islam dan Kristen dalam meyakini Nabi Isa ’alaihissalam terletak pada sifat Nabi Isa, bukan pada misi dan cara kelahirannya.

1) Isa ’alaihissalam adalah Nabi


Dalam pandangan Islam, Allah Ta’ala Maha Suci tidak memiliki anak dan tidak memiliki pasangan. Oleh karena itu, Al-Qur’an menghubungkan Isa ’alaihissalam dengan kenabian, dan menegaskan bahwa ia dan ibunya adalah manusia biasa yang memiliki sifat insani, hidup, mati, sakit, sehat, makan, minum, dan sebagainya seperti halnya makhluk pada umumnya.

Bahkan dalam Al-Qur’an, penegasan bahwa Isa ’alaihissalam adalah putra Maryam disebutkan sebanyak 23 kali, hal ini untuk menegaskan bahwa Isa ’alaihissalam adalah manusia biasa yang dilahirkan dari kandung ibunya.

Kemudian Allah Ta’ala menganugerahkan padanya mukjizat-mukjizat untuk menguatkan dakwahnya di tengah-tengah masyarakat Bani Israel yang dikenal sangat bandel dan sulit menerima risalah ilahiyah.

2) Isa ’alaihissalam adalah Kalimatullah dan Ruh-Nya


Salah satu perbedaan mendasar antara Kristen dan Islam adalah sifat Isa, antara keilahian dan kemanusiaan. Perdebatan ini juga mencakup konsep "Ruh". Bagi umat Kristen, "Roh Kudus" mengangkat Isa ke keilahian, sementara bagi umat Muslim, ruh adalah bagian dari kemanusiaan dan urusan serta rahasia Allah.

وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (QS. Al-Isra' 17: Ayat 85)

Dan ketika Al-Qur'an menyebut Isa sebagai “Kalimat Allah” dan “Ruh dari-Nya” (Qs. An-Nisa: 171), hal ini menegaskan bawa Isa memiliki kedudukan khusus di antara umat manusia, yaitu sebagai utusan Allah (Rasulullah), dan tanpa sekalipun menyatakan keilahian Isa.

3) Penyaliban


Al-Qur'an menegaskan bahwa Isa tidak disalib dan tidak dibunuh, melainkan seseorang dari pengikutnya yang berkhianat yang diserupakan dengan wajahnya.

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِ ۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰـكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗ وَاِ نَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَـفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗ مَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَا عَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ 

Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah.” Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan 'Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) 'Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. (QS. An-Nisa' 4: Ayat 157)

4) Turunnya Nabi Isa


Islam menjelaskan bahwa Nabi Isa ’alaihissalam akan turun ke dunia, untuk memimpin dunia dan memenangkan peperangan-peperangan, mengalahkan Dajjal dan menegaskan tauhid serta meluruskan umat manusia dari kesesatan keyakinan ketuhanan, seperti tercantum dalam hadis-hadis sahih. 

Pandangan Muhammadiyah Terhadap Perayaan Natal


Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerbitkan fatwa yang persis sama dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia. Di antara kandungan fatwa tersebut ialah, umat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan umat-umat agama-agama dalam masalah-masalah keduniaan serta tidak boleh mencampuradukkan agama dengan akidah dan peribadatan agama lain seperti meyakini Tuhan lebih dari satu, Tuhan mempunyai anak dan Isa Al-Masih itu anaknya. Orang yang meyakininya dinyatakan kafir dan musyrik.

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan.

Dalam konteks ini, perayaan Natal di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkara-perkara akidah tersebut di atas. Karenanya, mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnya haram.

Demikian pula mengucapkan Selamat Natal merupakan bagian langsung dari perkara syubuhat yang dianjurkan untuk tidak dilakukan. (Fatwa-Fatwa Tarjih, Cetakan VI, 2003, hal. 209-210).

Dalam keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah yang termuat dalam Berita Resmi Muhammadiyah, No 01/2010-2015 Syawal 1431/September 2010, dinyatakan bahwa:

“Muhammadiyah menerima pluralitas agama tetapi menolak pluralisme yang mengarah pada sinkretisme, sintesisme, dan relativisme. Karena itu, umat Islam diajak untuk memahami kemajemukan agama dan keberagaman dengan mengembangkan tradisi toleransi dan koeksistensi (hidup berdampingan secara damai).

Dengan tetap meyakini kebenaran agamanya masing-masing, setiap individu bangsa hendaknya menghindari segala bentuk pemaksaan kehendak, ancaman dan penyiaran agama yang menimbulkan konflik antar pemeluk agama. Pemerintah diharapkan memelihara dan meningkatkan kehidupan beragama yang sehat untuk memperkuat kemajemukan dan persatuan bangsa.”

Wallahu a’alu bish-shawab, wa barakallaha fikum
Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tim KOKAM Weru dan Unit Mini Damkar Tangani Gangguan Ulat Bulu di BA Aisyiyah Tegalsari

Tim KOKAM Weru dan Unit Mini Damkar Tangani Gangguan Ulat Bulu di BA Aisyiyah Tegalsari

Gangguan ulat bulu yang menimpa siswa dan wali siswa di TK BA Aisyiyah Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, telah berhasil ditangani dengan baik oleh tim KOKAM Weru bersama Unit Mini Damkar.

Kejadian ini bermula saat beberapa siswa dan wali siswa terkena ulat bulu dari pohon mangga yang berada di halaman sekolah. Kontak langsung dengan ulat bulu tersebut menyebabkan tubuh anak-anak mengalami bentol-bentol.

Kepala sekolah dan guru yang bertugas segera mengambil tindakan dengan mengantar siswa ke rumah masing-masing untuk mendapatkan perawatan. Wali siswa yang juga terkena dampak segera diinstruksikan untuk melakukan langkah pencegahan.

Menanggapi laporan yang disampaikan oleh Kepala BA Aisyiyah Tegalsari pada Sabtu malam,  21 Desember 2024 pukul 21.34 WIB, KOKAM Weru segera melakukan koordinasi dengan Unit Mini Damkar untuk merumuskan langkah penanganan.

Setelah melaksanakan pengamanan pada pengajian Ahad pagi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru, tim langsung mempersiapkan armada, alat pelindung diri (APD), serta obat-obatan yang diperlukan untuk mengatasi serangan ulat bulu.

KOKAM Weru
KOKAM Weru tangani gangguan ulat bulu

Obat-obatan yang digunakan mencakup larutan tembakau, brotowali sebagai perekat, serta campuran bahan seperti solar, rinso, dan cairan pencuci lainnya. Penyemprotan dilakukan setelah Salat Zuhur, dengan menyasar empat pohon mangga di halaman sekolah yang menjadi sumber ulat bulu.

Proses penyemprotan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Semoga langkah ini efektif dalam mengatasi masalah ulat bulu dan memberikan rasa aman bagi siswa dan wali siswa ke depannya.

Pihak sekolah mengapresiasi langkah sigap KOKAM Weru dan Unit Mini Damkar yang membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman di lingkungan BA Aisyiyah Tegalsari. Kepala sekolah juga mengimbau para wali siswa untuk tetap waspada dan segera melapor jika ada kejadian serupa di kemudian hari.

Kontributor: Bapak Kadir Sagiman