√ Serangan Ulat Bulu di SMA Muhammadiyah 3 Watukelir Ganggu Aktivitas Belajar, KOKAM Weru Sigap Turun Tangan - Muhammadiyah Weru

Serangan Ulat Bulu di SMA Muhammadiyah 3 Watukelir Ganggu Aktivitas Belajar, KOKAM Weru Sigap Turun Tangan

Merespon laporan serangan hama ulat bulu di SMA Muhammadiyah 3 Watukelir atau biasa dikenal dengan SMA Muhtiwa, KOKAM Weru langsung menuju lokasi pada hari Selasa, 26 Maret 2024 sekitar pukul 21.00 WIB untuk melakukan pengamatan dan pengendalian terhadap hama tersebut.

Ulat berada di pohon ketapang yang tumbuh melengkung di atas tempat parkir sepeda sebagai sumber utama keberadaan hama ini. Tiupan angin menerbangkan sebagian ulat bulu ini sehingga sebagian masuk hingga ke dalam ruang kelas.

Setelah sampai di lokasi, dari hasil pengamatan awal, maka KOKAM Weru segera mempersiapkan peralatan fogging. Fokus utama fogging di pohon ketapang yang masih banyak terlihat keberadaan hama ulat bulu yang membuat bergidik orang yang melihatnya.

Ulat bulu serang sekolah
Fogging untuk mengendalikan hama ulat bulu

Barulah kemudian setelah selesai melakukan penyemprotan pada pohon tersebut, sesuai permintaan dari pihak sekolah, maka fogging dilanjutkan ke dalam kelas juga, agar ulat bulu bisa dipastikan terkendali.

Agar ulat bulu yang berada di pohon bisa terkendali semua, maka Tim Fogging KOKAM Weru melakukan fogging kedua pada esok hari berikutnya, yakni hari Rabu, 27 Maret 2024 pukul 06.00 WIB.

Fogging ulat bulu
Fogging hari kedua dilaksanakan pagi

“Setiap hari ada siswa yang terkena ulat bulu tersebut, sehingga berakibat mengganggu siswa yang baru menempuh ujian,” ungkap Kepala Sekolah SMA Muhtiwa Bapak H. Luqman Alfattah, S.Pd.I.
 
Kepala Sekolah menyampaikan harapan semoga dengan selesainya pelaksanaan fogging dapat mengendalikan ulat bulu yang selama ini mengganggu pelaksanaan ujian, sehingga para siswa lebih konsentrasi dengan aktivitas belajarnya ini.

Reporter: Bapak Kadir Sagiman

Get notifications from this blog

Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.