Tim I Tarling PCM Weru Ifthar Bersama di Rumah Bapak Supadi Brunggang Krajan Weru
Tim I Tarling PCM Weru yang dikomandani oleh Wakil Bendahara PCM Weru Bapak Makmuri, S.Ag bertugas silaturahmi ke ranting Krajan. Pelaksanaan serentak di putaran pertama ini pada hari Selasa, 19 Maret 2024.
Sorenya, sekitar pukul 17.00 WIB satu per satu personal anggota tim tarling menuju tempat yang begitu membahagiakan di rumah Bapak Supadi, S.Pd.I, di Dukuh Brunggang, Desa Krajan, Kecamatan Weru, atau tepatnya di sebelah utara Pondok Pesantren Modern Sangen Putri.
Diawali dengan ramah tamah, senyum sapa salam dan guyon maton sambil menunggu waktu yang tepat untuk mengadakan pengajian menyambut buka puasa. Sore yang cerah seperti Muhammadiyah yang mencerahkan semesta.
Setelah dirasa peserta cukup komplit karena tinggal satu-dua anggota yang masih dalam perjalanan, maka acara segera dimulai. Pertemuan diawali dengan sambutan Ketua Tim Bapak Makmuri, S.Ag, pada pukul 17.10 WIB.
Pak Makmuri mengucapkan syukur kepada Allah ﷻ, selawat atas Nabi ﷺ, dan berterima kasih kepada ahlul bait yakni Bapak Supadi, S.Pd.I, yang sudah berkenan memuliakan Tim I Tarling PCM Weru dengan menu komplit dan senyum keramahan menjadikan puasa ini lebih terasa berkahnya.
Kultum menunggu waktu buka puasa disampaikan oleh Ustaz Syukron Al Fathoni, S.E yang juga turut menjadi anggota tim tarling dengan penyampaian yang begitu lembut, santai tapi begitu berisi menjadikan mustamik penasaran untuk menggali ilmu yang di sampaikan lebih dalam.
Suasana ifthar di rumah Bapak Supadi |
Ustaz Syukron menyampaikan tentang etika dalam mencari nafkah dengan keterangan dan penjabaran yang disampaikan dengan tenang. Menurut Ustaz, ada berbagai macam profesi dalam mencari nafkah.
Al Hafizh Ibnul Hajar Al Asqalani berkata bahwa memberi nafkah kepada keluarga merupakan perkara yang wajib atas suami. Ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam hal mencari nafkah. Apa saja itu? Mari kita simak.
- 1. Mendahulukan hak Allah ﷻ dari pada urusan duniawi.
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَا سْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 9)
- 2. Jangan menyakiti hati sesama, hanya mengejar keduniaan.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)
- 3. Mencari kehidupan tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga tapi juga untuk kemaslahatan orang lain.
- 4. Jangan berlebihan mengejar duniawi yang bisa menjerumuskan ke lubang kesengsaraan, karena intinya, manusia itu diciptakan hanya untuk ibadah.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
- 5. Jangan beranggapan bahwa usaha ini merupakan usaha dirinya sendiri, tapi harus menyadari itu semua berasal dari Allah.
Waktu azan Magrib tinggal 5 menit akan dikumandangkan, merupakan waktu yang sangat dirindukan bagi setiap hamba yang berpuasa, maka kuliah tujuh belas menit itu ditutup dengan bacaan hamdalah dan salam.
Diakhirinya kajian bersamaan dengan tim pramusaji menunaikan tugasnya. Dengan membawa menu berbuka khas Jawa, ada kolak pisang, teh ginasthel, dan es teh manis bagi ustaz muda. Tak ketinggalan alakathak khas Weru juga disediakan berdampingan dengan buah duku, semangka, dan masih banyak lagi.
Reporter: Bapak Irsam Nasirin, S.Pd.I, M.M
Get notifications from this blog
Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.