√ Penyuluhan Kesehatan PPTQ Muhammadiyah Atmo Wahjono oleh Mahasiswa Kedokteran UNS - Muhammadiyah Weru

Penyuluhan Kesehatan PPTQ Muhammadiyah Atmo Wahjono oleh Mahasiswa Kedokteran UNS

Sabtu, 3 Februari 2024. Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Muhammadiyah Atmo Wahjono kedatangan rombongan mahasiswa kedokteran  dari UNS (Universitas Sebelas Maret) Surakarta, yang hendak mengadakan penyuluhan kesehatan.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri dan segenap asatiz PPTQ Muhammadiyah Atmo Wahjono. Turut hadir dalam penyuluhan ini Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PCM Weru Bapak Ahmadi.

Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan di PPTQM Atwah bersama mahasiswa UNS

Kegiatan dimulai dari pukul 09.00 WIB, terlaksana dengan lancar sampai selesai sekira pukul 11.00 WIB. Terlaksana dengan lancar. Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru di Dukuh Kalisige, Desa Karakan, Kecamatan Weru.

Setelah pembukaan oleh pembawa acara, sambutan yang pertama disampaikan oleh Mudir PPTQM Atmo Wahjono Ustaz Muhammad Ilham, S.Ag. Ustaz mengucapkan selamat datang dan memberikan sedikit pengenalan mengenai PPTQ Muhammadiyah Atmo Wahjono.

Sambutan kedua oleh Ketua MPKU PCM Weru Bapak Ahmadi. Pada kesempatan ini, beliau mengenalkan rombongan mahasiswa kedokteran dari UNS yang akan melakukan kegiatan penyuluhan kepada para hadirin.

Yang ketiga adalah acara inti berupa penyuluhan kesehatan kepada para santri dan asatiz untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan hidup di pondok pesantren.

Materi yang disampaikan ada 3 bab, pertama tentang demam berdarah dengue (DBD). DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu.

Kegiatan pondok
Mengingatkan hadirin menjaga kebersihan lingkungan

Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian. Untuk itu perlu perhatian bersama agar jangan sampai mewabah di masyarakat.

Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umumnya ada di dalam maupun di sekitar permukiman.

Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi hingga gejala DBD muncul.

Biasanya gejala DBD akan muncul mulai 4 hingga 10 hari setelah mendapat gigitan nyamuk. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain: sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak, dan ruam.

Materi kedua tengang demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes. Tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Santri Atwah
Santri menyimak materi yang disampaikan

Gejala awal tipes adalah demam yang awalnya ringan dan meningkat sepanjang hari, mungkin mencapai 104 derajat Fahrenheit (40 derajat Celcius). Panas dingin, sakit kepala, kelemahan dan kelelahan, nyeri otot, sakit perut, diare atau sembelit, dan ruam.

Materi ketiga adalah scabies atau kudis yang merupakan penyakit kulit dengan ditandai gatal intens dan disebabkan oleh tungau atau mite bernama Sarcoptes scabiei yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang.

Siapa pun dapat terkena kudis, tetapi risikonya lebih tinggi pada beberapa orang di antaranya yang hidup berkelompok, seperti pesantren, penjara, atau berkeluarga. Kemudian memiliki daya tahan tubuh yang lemah, mengonsumsi steroid atau obat anti radang.

Kudis juga kerap menjangkiti orang yang sedang menjalani kemoterapi dan orang dewasa yang aktif secara seksual. Untuk anak-anak, penyakit yang sangat membuat tidak nyaman ini kerap berada di fasilitas penitipan.

Antusiasme para santri terbukti saat acara tanya jawab, banyak di antara mereka menanyakan perihal kesehatan masing-masing santri. Semoga acara penyuluhan seperti ini bisa berkelanjutan karena bermanfaat dan menambah wawasan santri dan asatiz.

Dengan mengetahui ilmu kita bisa lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan, terutama kehidupan di pondok dengan populasi yang cukup banyak. Jadi perlu kesadaran dari masing-masing individu untuk selalu menjaga kesehatan lingkungan.

Reporter: Rosyidah Nur'Aini

Get notifications from this blog

Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.