Ustaz Sukasno Ingatkan 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan
Pada acara rapat koordinasi persiapan pengukuhan PCM Weru, 10 Oktober 2023 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige, wakil ketua PCM Weru Ustaz H. Sukasno, S.H dalam tausiah iftitah menyampaikan tentang 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan.
Ustaz Sukasno sampaikan nasihat |
“Sudah banyak yang meninggalkan ruh Muhammadiyah, padahal masih berada dalam struktur Muhammadiyah,” ungkap Ustaz Sukasno miris. “Bekerja di Muhammadiyah, tapi tak pernah menghadiri kajian Muhammadiyah. Padahal pengajian itulah ruh Muhammadiyah.”
Untuk itulah, Ustaz Sukasno lantas menyampaikan tentang 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan, pendiri persyarikatan. Tujuh falsafah (inklusivitas) itu semuanya mencerminkan kondisi sosial, mental, dan kualitas keimanan umat Islam.
Adapun 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan yang dimaksud adalah:
- Kita, manusia ini, hidup di dunia hanya sekali untuk bertaruh: sesudah mati, akan mendapat kebahagiaankah atau kesengsaraan?
- Kebanyakan di antara manusia berwatak angkuh dan takabur, mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri.
- Manusia itu, kalau mengerjakan sesuatu apapun, sekali, dua kali, berulang kali, maka kemudian akan menjadi biasa. Kalau sudah menjadi kesenangan yang di cintai, maka kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk diubah. Sudah menjadi tabiat, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan yang telah diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau iktikad, perasaan kehendak maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah, mereka akan sanggup membela dengan mengorbankan jiwa raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki adalah benar.
- Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama menggunakan akal pikirannya untuk untuk memikirkan, bagaimana sebenarnya hakikat dan tujuan manusia hidup di dunia harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang dituju? Manusia harus mempergunakan pikirannya untuk mengoreksi soal iktikad dan kepercayaannya, tujuan hidup dan tingkah lakunya, mencari kebenaran sejati. Karena kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat, akibatnya akan celaka dan sengsara selama-lamanya.
- Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa yang bermacam-macam, membaca beberapa tumpuk buku. Sekarang, kebiasaan manusia tidak berani memegang teguh pendirian dan perbuatan yang benar karena khawatir kalau menetapi kebenaran, akan terpisah dari apa-apa yang sudah menjadi kesayangannya, khawatir akan terpisah dengan teman-temannya. Pendek kata, banyak ke khawatiran dan akhirnya tidak berani mengerjakan barang yang benar, kemudian hidupnya seperti makhluk yang tak berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.
- Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah.
- Pelajaran terbagi atas dua bagian: belajar ilmu, pengetahuan atau teori dan belajar amal, mengerjakan atau mempraktekkan. Semua pelajaran harus dengan cara sedikit demi sedikit, setingkat demi setingkat. Demikian juga dalam belajar amal, harus bertingkat. Kalau setingkat saja belum dapat mengerjakan, tidak perlu ditambah.
Peserta rakor dengarkan nasihat |
Demikian penyampaian 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan oleh Ustaz Sukasno, yang diharapkan bisa menjadi bahan perenungan siapa saja yang mengaku sebagai warga Muhammadiyah. Semoga bermanfaat.
Get notifications from this blog
Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.