Kajian Rutin PRA Ngreco, Ustaz Abdul Lathif Suwarto Sampaikan Akhlak Mulia Sebagai Jalan Menuju Rumah di Surga
Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Desa Ngreco kembali menggelar Pengajian Rutin Ahad Pon. Kali ini bertempat di Masjid An Nuur Sidowayah, pada Ahad, 2 November 2025 pukul 13.00 WIB. Kegiatan dihadiri oleh ibu-ibu Aisyiyah se-Desa Ngreco dan beberapa tokoh masyarakat Sidowayah.
Acara dipandu oleh Ibu Sri Mundarti, S.Pd.AUD. sebagai MC, dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an bersama-sama yang dipimpin oleh Pak Wakhid Syamsudin.
Sambutan tunggal disampaikan oleh Ketua PRA Ngreco, Hj. Dra. Listyo Kasni, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh jamaah yang tetap hadir meski cuaca mendung. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Ustaz H. Abdul Lathif Suwarto, mubaligh dari Korps Mubaligh Muhammadiyah PCM Weru, yang berkenan hadir memberikan tausiah.
Dalam sambutannya, beliau menyinggung momentum Milad ke-113 Muhammadiyah yang jatuh pada bulan November ini. “Semoga Muhammadiyah terus menjadi ormas penyebar dakwah di tengah masyarakat, syiarnya makin luas, dan kiprahnya di bidang sosial dan pendidikan makin maju,” harap beliau.
![]() |
| Ustaz Suwarto menyampaikan materi kajian untuk PRA Ngreco |
Dalam tausiah, Ustaz H. Abdul Lathif Suwarto mengawali dengan mengajak jamaah untuk bersyukur atas kemudahan yang Allah berikan hingga dapat hadir dalam majelis ilmu. “Allah memberi kemudahan fisik kita untuk hadir dalam kajian dan menikmati sajian yang ada, maka tak ada yang pantas selain mengucap syukur kepada-Nya,” ujar beliau.
Beliau juga menyampaikan bahwa di bulan milad Muhammadiyah ini, PCM Weru akan menggelar sejumlah kegiatan, di antaranya: Upacara Milad Muhammadiyah (18 November 2025), Jalan Sehat (23 November 2025), dan Tablig Akbar (30 November 2025) sebagai bentuk syiar Muhammadiyah
Menurut Ustaz Suwarto, Muhammadiyah dan Aisyiyah telah mengantarkan warganya ke pintu surga melalui ajaran yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad ﷺ. “Namun tinggal kita, mau masuk ke surga atau hanya sampai di depan pintunya saja? Untuk masuk ke surga tentu ada syaratnya,” ujar beliau.
اَلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan (kata-kata) yang baik.” (QS. Al-Furqan: 63)
Beliau menjelaskan, “Yang layak masuk surga adalah orang yang memiliki sifat lemah lembut dalam hidupnya dan membalas sapaan orang lain dengan perkataan yang baik.”
Sebagai contoh penerapan, beliau menasihati para ibu-ibu Aisyiyah agar menggunakan bahasa Jawa halus saat berbicara kepada suami. “Ketika suami menggertak, jangan dibalas dengan gertakan. Tetaplah berbicara dengan perkataan yang baik,” pesan beliau.
Sementara kepada para bapak-bapak, beliau mengingatkan bahwa tanggung jawab kepala keluarga bukan hanya mencari nafkah, tetapi juga menjaga keluarganya dari api neraka.
إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya di antara kalian yang paling baik adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau menegaskan bahwa untuk masuk surga, seseorang harus memiliki iman, tidak berbuat syirik, bertakwa, dan berakhlak baik. Baik kepada Allah, suami, orang tua, maupun tetangga.
“Ketika ada masalah dalam keluarga, mintalah petunjuk kepada Allah. Jangan saling adu suara keras atau uring-uringan. Jauhi keburukan seperti itu,” pesan beliau.
Menutup tausiah, Ustaz Suwarto membacakan hadis Rasulullah ﷺ yang menjelaskan tiga tingkatan rumah di surga:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا، وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ.
“Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar; sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun bercanda; dan sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang memperindah akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)
![]() |
| Suasana kajian PRA Ngreco |
Dengan menerapkan ketiganya dalam kehidupan rumah tangga, niscaya akan hadir keharmonisan serta mendatangkan rida dan keberkahan dari Allah Swt.
Kegiatan ditutup dengan melafalkan hamdalah dan doa kafaratul majelis bersama-sama. Semoga ibu-ibu Aisyiyah di ranting Ngreco bisa terus istikamah untuk menghadiri majelis taklim seperti ini, agar ilmu agama terus bertambah.
Get notifications from this blog


Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.