Transfer of Islamic Values
Oleh: Ustaz H. Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag
Mudir Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen
Pendidikan dalam Islam itu, bukan sekadar transfer of knowledge, bukan sekedar proses alih ilmu pengetahuan, mengajar teori, melatih kecakapan, dan berbagi pengalaman.
Tidak sekedar mengantarkan anak-anak atau siswa agar kelak menjadi orang yang sukses secara sosial, berilmu pengetahuan, cakap kreatif, kaya harta, pintar berdagang, bukan sekedar sukses secara kasat mata.
Lebih dari itu, juga transfer of islamic values, proses alih nilai-nilai Islam. Ajaran Islam bersifat menyeluruh, lahir-batin, rational and practical, imanan wa ‘ilman wa amalan. Karena hakikatnya, pendidikan adalah manifestasi dari syariat Islam.
Pendidikan dalam Islam dengan penanaman nilai-nilai |
Tujuan pendidikan adalah mengantarkan manusia menjadi insan-insan yang bertakwa. Dengan “modal” takwa, kelak anak-anak ketika dewasa mampu menjalani hidup dengan selaras, bisa meraih kesuksesan duniawi dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan di akhirat.
Maka, tugas pendidik adalah selain mengajarkan ilmu juga memberi keteladanan, sebab, bagi anak-anak, belajar kehidupan itu, ya, dengan mencontoh orang dewasa, dalam ungkapan bijak “guru kencing berdiri murid kencing berlari”. Jika dua skill pendidik (al ’ilmu wal qudwah al hasanah), dimiliki seorang pendidik, insyaallah, tujuan dari pendidikan itu akan tercapai bi idznillah.
Lukman Al Hakim, seorang ayah yang hebat sekaligus pendidik legendaris, adalah contoh pendidik yang memiliki kedua skill itu, ilmu dan keteladanan. Wasiat-wasiatnya mencerminkan karakternya yang kuat lagi mulia, serta penguasaan terhadap ilmu yang amat luas.
Kemudian, Allah ﷻ mengabadikannya dalam Al-Qur’an, agar umat manusia sesudahnya, umat Nabi Muhammad ﷺ, bisa mengambil pelajaran dan meneladani cara mendidik, melalui hamba pilihan-Nya, Lukman Al Hakim.
Get notifications from this blog
Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.